Banjak pikir banjak soesah, Enam boelan waktoe poenah.

Akoe mahoe toelis banjak tjerita waktoe merantaoe. Beladjar di Malajsia. Soeka doeka koe, Ja sekarang ini lah. Kerana Indatoe akoe doeloe banjak tjerita hal melajoe, Datoek akoe poen banjak bagi hikajat kisah doeloe, Masa keradjaan sampai masa jepoen. Atjeh doeloe dengan Malajsia,

Aceh - Malaka

Telah lama saya mendengar tentang sejarah Aceh-Malaka, dan kini keinginan untuk melihat kota taklukan Indatu Raja Iskandar Muda telah tak terbendung. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Malaka saya lalui dengan menggunakan bus yang memakan waktu dua jam perjalanan. Pada saat memasuki kota ini aroma kota tua mulai terasa, dijamu dengan rumah-rumah tua dan sejejeran toko-toko klasik yang terus dilestarikan.

Malaka mempunyai begitu banyak aset sejarah yang dilestarikan, kota yang pernah dikuasai oleh Portugis, Belanda dan Inggris ini penuh dengan

Nilai Ke ACEH an (ACEHNESE)

Sudah dua bulan saya berada di Malaysia, perjalan yang Alhamdulillah berjalan lancar. kedekatan masyarakat Malaysia dengan Aceh memang tidak perlu dihiraukan lagi. Ini sebuah implementasi dari sejarah yang begitu kental tertanam di masyarakat malaysia.

Masyarakat malaysia bangga akan kemalaysiaan nya. ini membuat saya tertegun akan nasionalisme mereka. Orang India di Malaysia bangga akan keindiaanya, Orang China di malaysia bangga akan ke chainesannya, dan orang melayu bangga disebut Orang Melayu.

TETAPI...

Kru Seumangat

Badan lon pijut, hana le asoe
Tuboh ka pangpo hana lon kira le
Aceh jinoe hana soe pakoe
Udep keudroe droe pajan keuh akhe

Cicem keudiri di pho u tiroe
Eumpeun bak gigoe keu yang ban lahe
Leupah that gura ureung jameun jinoe
Oh watee di woe han meuhoe akhe

Pang Peunaroe & Radja Djamal al Alam Badiral Munir

Han kong neurok meutan bajoe

Han kong Nanggroe meutan Radja

Hana di gob na di tanyoe

Saboh inong dua lakoe

Saboh Nanggroe dua Radja

Kata-kata itu keluar dari mulut Pang Peunaroe, pada saat rapat ulee balang-ulee balang wilayah pidie. Hari itu sebenarnya hari duk pakat

SULOH NYANG AKHE

Bismillahirrahmanirrahim

Sulôh nyang akhé bèk ta-éh lé,

Bedoh boh hate duek melaga.

Ban tekejôt tema taduek lé.

Tema tapiké limong pekara.

Nyang awai phôn ingat, ke Tuhan,

Kedua tèelan ingat kedèesya.

Ingat ke dèesya tamoë bekajém,

Tema takhém-khém 'oh nebri bahla.

Tema nyang kelhèe ingat ke maté,

Hikayat Nubuet

Kru Seumangat Acehnese!

Sedikitnya pasti anda pernah mendengar Hikayat Nubuet.

Bila belum , .mungkin perlu membaca tentang hikayat ini.. Bila anda bukan orang Aceh, malah sangat baik dan berguna. disini saya tidak menulis hikayat secara format penulisan asli serta tidak secara detail.. tetapi saya menceritakan secara ringkas.. Go to Hikayat Nubuet.

Bacaan dari buku HIKAYAT NUBUET ,

Milik P dan K 1984

Sedikit Tentang Hikayat..

Hikayat Meudeuhak

Hikayat ini menceritakan bagaimana kedudukan seorang raja yang cerdik sehingga negeri menjadi aman dan makmur, dan bagaimana pula jika seorang raja yang tidak berilmu yang akhirnya membawa kepada kehancuran. Negeri Watu amat terkenal karena diperintah oleh seorang Sultan yang cerdik dan taat kepada agama bernama Wadiharah.

Seorang kadi bernama Bangka Sakti datang ke negeri Watu mengunjungi seorang saudagar kaya bernama Syadar Bali.Disana kadi itu berkenalan dengan putri Rakna Kasan yang kemudian menjadi isterinya. Dari perkawinan ini Bangka Sakti memperoleh seorang putra dan diberi nama Meudeuhak. Bagian berikutnya hikayat ini

Hadih Maja

Hadih Maja atau Nariet Maja ialah : suatu perkataan atau pribahasa didalam kehidupan masyarakat Aceh. Hadih Maja ini mengandung unsur filosofis, yang digunakan sebagai nasehat/peringatan/penjelasan atau sindiran halus agar menjadi pedoman didalam menjalani kehidupan.

Dewasa ini khususnya pemuda/i Aceh mulai kurang mengenal dan juga memahami bentuk Peribahsa ini, dikarnakan kurangnya pemakaian bahasa daerah dan juga masuknya budaya luar Aceh. Sehingga membuka celah akan hilangnya salah satu seni budaya Aceh ini.

Prosesi dan Pesta Rakyat Aceh

Kita telah berkali-kali menyebut prosesi alangan. Prosesi ini diselenggarakan dalam kaitan dengan perkawinan orang-orang berpangkat atau kaya raya pada acara "menyuguhkan sirih sekapur atau menjemput beras pagalS Acara pagalö" adalah. suatu adat yang dipenuhi oleh orangorang terpandang beberapa hari sebelum pernikahan; acara ini terdiri dari, dengan selangit upacara, penyampaian idang nasi kuning dengan kelengkapannya oleh kelompok penganten pria ke rumah mempelai putri; di sekeliling idang nasi kuning tersebut ditancapkan galah-galah kecil yang ujung atasnya mencocok telur berwarna. Kadang-kadang para pemain sadati atau rapa'i juga diarak dengan prosesi alangan