27 Jul 2009

Prosesi dan Pesta Rakyat Aceh


Kita telah berkali-kali menyebut prosesi alangan. Prosesi ini diselenggarakan dalam kaitan dengan perkawinan orang-orang berpangkat atau kaya raya pada acara "menyuguhkan sirih sekapur atau menjemput beras pagalS Acara pagalö" adalah. suatu adat yang dipenuhi oleh orangorang terpandang beberapa hari sebelum pernikahan; acara ini terdiri dari, dengan selangit upacara, penyampaian idang nasi kuning dengan kelengkapannya oleh kelompok penganten pria ke rumah mempelai putri; di sekeliling idang nasi kuning tersebut ditancapkan galah-galah kecil yang ujung atasnya mencocok telur berwarna. Kadang-kadang para pemain sadati atau rapa'i juga diarak dengan prosesi alangan
ke tempat tujuan mereka oleh penduduk kampung tempat sadati atau rapa'i akan bermain. Bahkan pernah terjadi,

sebuah layang-layang sangat bagus putus ketika mengikuti pertandingan, dan dikutip angin ke daerah lain, dibawa kembali - setelah pemberitahuan lebih dulu - oleh penduduk daerah itu ke kampung pemiliknya dengan prosesi alangan. Musik Hampir semua laki-laki penduduk kampung yang turut serta dalam prosesi berkumpul dengan mengenakan pakaian mereka yang terbaik atau kadang-kadang seragam tertentu, misalnya jaket merah yang panjang sampai ke bawah lutut. Orkes geundrang dan srune lengkap dengan suleng serta alat-alat kelengkapannya menambali hiruk-pikuk sorakan (sura') orang banyak yang tiada putusnya. Tetapi kekhasan yang menyebabkan prosesi itu disebut alangan adalah bahwa semua anak laki-laki ikut melompat- lompat dengan memegang tebu yang masih lengkap dengan daunnya (teub\è"neu' on); panji alamiah ini disebut alangan. Banyak peserta prosesi yang membawa bendera kecil warna-warni.
Bila prosesi alangan akan dilangsungkan, selalu disampaikan pemberitahuan lebih dulu ke kampung tujuan. Penduduk laki-laki kampung tujuan berkewajiban menyelenggarakan arak-arakan untuk menyambut (ampeuerîg) para tamu. Begitu akan bertemu, kedua barisan berhenti saling berhadapan pada jarak tertentu. Kadang-kadang ada jagoan tampil dari kedua belah pihak, lalu membuat pertarungan semu menggunakan sikin atau kelewang Jeunadah Kita telah melihat bahwa sebuah benda berbentuk perahu atau rumah kecil sering digunakan untuk menambah harkat pemberian yang dibawa
dalam prosesi . Benda tersebut dinamakan jeunadah. Sebelum menyelenggarakan prosesi alangan, penduduk kampung tersebut harus meminta ijin lebih dulu kepada hulubalang; hal meminta ijin berlaku bagi umumnya acara-acara keramaian, termasuk piasan. Piasan1 ) merupakan pesta sekuler dalam semua seginya. Permainan sadati, pertunjukan rapa'i dan sejenisnya semua dapat dimasukkan
dalam katagori ini, tetapi nama piasan khususnya menonjolkan kembang api, penerangan, dan hiruk-pikuk. Kembang api dan penerangan Kerangka kayu yang bagian atasnya dikelilingi lampion dan berputar secara otomatis (tanglöng meugisa), permainan kuda putar (ayon meugisa), kembang api dan mercon buatan Cina, tetapi terutama tumpukan kayu bakar berbentuk kerucut yang dibakar (krumbu atau kuta bungong apuy) — semua ini menambah kemeriahan pesta. Orang berpangkat dan kaya raya mengadakan piasan pada pesta keluarga; kampung atau distrik bersatu menyelenggarakannya pada pesta tahunan yang akbar, atau kadang-kadang tanpa alasan tertentu maupun sekedar membuat pihak lain iri dan cemburu.
di kutip dari buku : Aceh dimata kolonialis(1906). snouck hurgronje
by : Syauqi Ridha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar